Hai apa kau duduk tercegat,
Menunggu Tuhan mengangkat darjat,
Angan-angan tinggi tak ingat,
Namun usaha sebesar pijat,
Berlalu siang, perginya malam,
Berjalan usia, zaman lama ditinggalkan,
Hidup tidak menjadi seseorang,
Sekadar hanya duduk di pinggiran.
Menanti dan menunggu dengan kesabaran,
Diteruskan keringat, tindakan dan susulan,
Beringat, Tuhan akan permudahkan,
Selagi tidak berputus doa dan harapan.
Oh Tuhan, di mana aku berdiri, dengan 1 impian,
Aku hanya mampu melemparkan perancangan,
Menaburkan usaha, mendidihkan perjuangan,
Namun Kau maha kaya jua yang menentukan.
No comments:
Post a Comment